Breaking News

Monday, April 27, 2015

KAMI INGIN TERUS BERSEKOLAH

Oleh: Firdaus Laili
(dari pedalaman Bumi Kalimantan)

Perkenalkan nama kami Ismael, Enos, Apriansyah, dan Oki. Kami adalah siswa SMP Negeri 2 Mentarang Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Kami adalah anak-anak asli suku dayak Punan. Kami tinggal di sebuah desa yang sangat jauh dari perkotaan. Desa kami ada di tengah-tengah hutan Kalimantan yang sangat luas. Sungai adalah tempat bermain kami sehari-hari. Seminggu sekali kami ikut orang tua kami berburu di hutan. Setahun sekali orang tua kami mengajak kami ke kota. Melihat apapun yang tidak pernah kami lihat di desa kami.

SM3T UNY
Kami bersama Guru SM3T asal UNY Yogyakarta
Yang di tengah-tengah kami adalah guru SM3T yang datang dari Jogja. Ada lima guru SM3T dari Jawa yang datang ke desa kami. Kami sangat senang mereka datang. Sekolah kami jadi hidup lagi. Tak ada lagi kelas kosong karena tak ada gurunya. Ruang-ruang kelas kembali diramaikan dengan suara para bapak guru dan suara-suara kami yang penuh pertanyaan. Kami jadi bersemangat lagi mengenakan pakaian putih biru setiap pagi datang. Kami juga jadi punya kegiatan setiap sore menjelang.

Mereka mengajari kami banyak hal, tak hanya pelajaran-pelajaran di sekolah. Mereka mengajari kami pramuka. Mereka mengajari kami karya ilmiah. Mereka mengajari kami Bahasa Inggris. Mereka mengajari kami bermain sepakbola. Mereka mengajari kami membaca peta dunia. Mereka mengajari kami melaksanakan upacara bendera. Mereka mengajari kami menari dan bernyanyi. Banyak hal yang mereka ajarkan yang sebelumnya tak pernah kami pelajari.

Kedatangan guru-guru SM3T membuat kami kembali punya semangat untuk belajar. Mereka membuat kami semakin ingin tahu banyak hal. Mereka membimbing kami melakukan hal-hal baru. Mereka menuntun kami memasuki dunia baru. Mereka selalu terbuka untuk kami. Tak hanya di sekolah, di luar sekolah pun mereka tak pernah enggan untuk mengajari kami. Tak jarang kami datang ke rumah mereka malam-malam untuk belajar. Meski hanya diterangi lampu minyak, semangat kami tak pernah pudar.

Kini mereka sudah pulang ke Jawa. Satu tahun terasa begitu cepat. Untuk Pak Presiden atau siapapun itu di luar sana, tolong kirimkan lagi guru ke sekolah kami. Kami tak ingin sekolah kami kembali sepi. Kami ingin terus ada yang mengajari kami. Meski kami ada di pelosok negeri, tapi kami juga anak bangsa. Kami anak Indonesia. Kami berhak atas pendidikan yang layak. Kami ingin terus bersekolah. Kami tidak ingin seperti orang tua kami yang tidak bisa membaca. Kami tidak ingin seperti orang tua kami yang mengisi hari-hari mereka hanya dengan berburu di hutan. Kami juga ingin masa depan yang cerah, seperti anak-anak lain yang ada di kota.

Salam kenal,
Ismael, Enos, Apriansyah, dan Oki 

No comments:

Post a Comment

Designed By Published. TIM Blogger Pioneer