Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-51 Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates menyelenggarakan Seminar Nasional dengan Tema “Entrepreneurship dan Profesionalisme Guru di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Sabtu (2/5/2015). Dalam seminar ini menghadirkan dua pembicara yang sangat inspiratif yaitu Prof. Suyanto, Ph.D mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta dan Prof. M Suyanto, MM pendiri sekaligus Direktur Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STIMIK) Amikom Yogyakarta, dengan moderator yang tidak kalah menarik yaitu Prof. Sukirno, Ph.D.
Dalam seminar ini Prof. Suyanto, Ph.D menyampaikan beberapa tantangan menuju MEA 2015, tantangan internal meliputi daya saing dan produktivitas nasional, iklim usaha, sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem logistik-distribusi nasional, dukungan Research & Development, ASEAN sebagai pasar ekspor, meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai nilai atau suplai di kawasan dan global. Sedangkan tantangan eksternal yang meliputi pemenuhan komitmen terhadap Road map menuju MEA 2015 secara individu dan kolektif di ASEAN, penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan, Political will dari seluruh anggota ASEAN, dan Sistem hukum dan perundang-undangan yang berbeda di setiap Negara ASEAN.
Siap ataupun belum siap MEA tetap akan dihadapi bersama oleh negara-negara di ASEAN. Kekhawatiran dan fakta terkait tenaga kerja profesional ASEAN yang akan membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia, hal ini akan menjadi tantangan bersama dalam upaya peningkatan SDM, untuk itu tuntutan sebagai guru profesional harus benar-benar direalisasikan. Guru yang profesional merupakan faktor utama dalam proses penanaman dan pembiasaan karakter bagi siswa. Dalam proses pembelajaran, guru professional harus berkompeten dalam to describe, to explains, to illustrate, to demonstrate, dan yang terpenting adalah to inspire. Sehingga dari proses pembelajaran tersebut dapat menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif yang dapat menjawab tantangan global seperti MEA.
Prof. Mohammad Suyanto, MM dalam seminar ini menyampaikan setiap orang bisa menjadi entrepreneurship sukses, kuncinya adalah kita harus bisa membangun sikap mental positif, berani menciptakan mimpi, memvisualisasikan mimpi, dan segera mengambil langkah untuk memulai bisnis. Sebagai pendiri sekaligus Direktur STIMIK Amikom Yogyakarta beliau memberikan motivasi dan inspirasinya dalam mendirikan sekolah tersebut. Banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam mendirikan sekolah tinggi tersebut, namun setiap ada masalah di ujung tanduk, beliau percaya bahwa Tuhan akan memberikan ilmunya yang luar biasa, hingga pada saat ini STIMIK AMIKOM dapat menjadi a private university who be entrepreneurship university yang telah banyak memperoleh National Award maupun International award.
Pendidikan merupakan tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pikiran, karakter dan kemampuan fisik individu. Pendidikan juga didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang aktif. Peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk itu pendidikan dapat dijadikan sebagai senjata untuk memulai bisnis sesuai yang disampaikan Prof. Mohammad Suyanto, MM.
Harapan dari kegiatan seminar ini dapat memberikan inspirasi bagi semua untuk menjadi pendidik yang profesional dan berjiwa entrepreneurship, dan tentunya siap dalam menghadapi tantangan MEA 2015. Kegiatan seminar ini kemudian ditutup dengan penampilan dari grup paduan suara PPG SM-3T UNY “Cendekianada” dengan menyanyikan Mars UNY dan Hymne UNY, setelah itu dilanjutkan dengan presentasi pemakalah dengan bidang kajian entrepreneurship dalam bidang pendidikan, dan profesionalisme guru yang dibagi dalam beberapa kelompok penyaji makalah. (Amin Fitriyah)
Dalam seminar ini Prof. Suyanto, Ph.D menyampaikan beberapa tantangan menuju MEA 2015, tantangan internal meliputi daya saing dan produktivitas nasional, iklim usaha, sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem logistik-distribusi nasional, dukungan Research & Development, ASEAN sebagai pasar ekspor, meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai nilai atau suplai di kawasan dan global. Sedangkan tantangan eksternal yang meliputi pemenuhan komitmen terhadap Road map menuju MEA 2015 secara individu dan kolektif di ASEAN, penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan, Political will dari seluruh anggota ASEAN, dan Sistem hukum dan perundang-undangan yang berbeda di setiap Negara ASEAN.
Siap ataupun belum siap MEA tetap akan dihadapi bersama oleh negara-negara di ASEAN. Kekhawatiran dan fakta terkait tenaga kerja profesional ASEAN yang akan membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia, hal ini akan menjadi tantangan bersama dalam upaya peningkatan SDM, untuk itu tuntutan sebagai guru profesional harus benar-benar direalisasikan. Guru yang profesional merupakan faktor utama dalam proses penanaman dan pembiasaan karakter bagi siswa. Dalam proses pembelajaran, guru professional harus berkompeten dalam to describe, to explains, to illustrate, to demonstrate, dan yang terpenting adalah to inspire. Sehingga dari proses pembelajaran tersebut dapat menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif yang dapat menjawab tantangan global seperti MEA.
Prof. Mohammad Suyanto, MM dalam seminar ini menyampaikan setiap orang bisa menjadi entrepreneurship sukses, kuncinya adalah kita harus bisa membangun sikap mental positif, berani menciptakan mimpi, memvisualisasikan mimpi, dan segera mengambil langkah untuk memulai bisnis. Sebagai pendiri sekaligus Direktur STIMIK Amikom Yogyakarta beliau memberikan motivasi dan inspirasinya dalam mendirikan sekolah tersebut. Banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam mendirikan sekolah tinggi tersebut, namun setiap ada masalah di ujung tanduk, beliau percaya bahwa Tuhan akan memberikan ilmunya yang luar biasa, hingga pada saat ini STIMIK AMIKOM dapat menjadi a private university who be entrepreneurship university yang telah banyak memperoleh National Award maupun International award.
Pendidikan merupakan tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pikiran, karakter dan kemampuan fisik individu. Pendidikan juga didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang aktif. Peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk itu pendidikan dapat dijadikan sebagai senjata untuk memulai bisnis sesuai yang disampaikan Prof. Mohammad Suyanto, MM.
Harapan dari kegiatan seminar ini dapat memberikan inspirasi bagi semua untuk menjadi pendidik yang profesional dan berjiwa entrepreneurship, dan tentunya siap dalam menghadapi tantangan MEA 2015. Kegiatan seminar ini kemudian ditutup dengan penampilan dari grup paduan suara PPG SM-3T UNY “Cendekianada” dengan menyanyikan Mars UNY dan Hymne UNY, setelah itu dilanjutkan dengan presentasi pemakalah dengan bidang kajian entrepreneurship dalam bidang pendidikan, dan profesionalisme guru yang dibagi dalam beberapa kelompok penyaji makalah. (Amin Fitriyah)